Senin, 24 November 2008

penisku yang sudah loyo bangun kembali dijilatinya

Dini menengadah ke atas sambil terus meremas-remas payudaranya dan.. “Ahh mass aku keluar lagi.. Ahh ahh..” “Tahan Borry.. kita keluar sama-sama..” “Apalagi memek Tante legit buangett” aku mulai membayangi andaikan memekku ini hanya dientotin sama dia terus.

Waktu itu bulan Juli, lagi liburan sekolah. Waktu itu ortu dan adik perempuanku jalan-jalan ke jakarta, jadi rumahku tinggal aku sendiri akhirnya aku dititipkan dirumah tanteku adik Mamaku. Mina, nama tanteku. Kalau nggak salah umur tanteku waktu itu , tanteku belum punya anak walaupun sudah kawin tahun lebih. Jadi ketika aku ke sana dia senang sekali. Om-ku seorang pegawai swasta di Surabaya, tapi sering keluar kota untuk kerja proyek di sana. Wah ternyata semua bajuku basah termasuk celana dalamku, maka mau nggak mau aku harus mencopot semua, dan aku pakailah kimono tersebut, sungguh kimono yang bagus, wangi, dan halus. Setelah selesai aku langsung keluar kamar dan di meja sudah tersedia sebuah capucino hangat. “Tampan juga anak ini, walau masih ingusan tapi ia tetap seorang lelaki juga”, pikir Bi Eha. “Halo.., halo.., Son.., Sonny”. Karena sudah mendapat angin, aku mulai meraba dan agak meremas pantat mama dari luar celana dalamnya. Nyaman rasanya memijit dan meremas pantat mama yang bulat dan padat. Kontol aku sudah mulai mengeras. Mama tetap terpejam menikmati pijitan aku. Karena birahi aku sudah naik, aku sengaja memasukkan tangan aku ke celana dalam mama dan terus meremasnya. Mama tetap diam. Aku makin berani.

“Aug..!” desah Marni saat Bonsa mulai meremas payudara miliknya. “Tapi enggak senikmat penis yang beneran loh!!,” timpalku.. Beberapa saat kemudian tante Dewi menghentikan mengocok vaginaku tetapi penis buatan itu ditinggalkannya. Tante Layla juga berhenti mengeluar-masukkan penis buatan ke mulutku. Tante Layla lalu tengkurap di atasku sambil penis buatan yang masih ada di vaginaku dimasukkannya ke vaginanya kemudian dia naik turun. Seolah-olah aku adalah laki-laki dengan penis besar. Kami terus berkutat dalam birahi, aku terus menggenjot dia dari belakang, setelah kurang lebih jam aku terus menggenjotnya dari belakang aku mengubah posisi, aku balikkan badannya menjadi terlentang. Dibuka bajunya dan BH-nya, “Wau besar juga susumu Mar..” kata Bonsa sambil tangannya memainkan susu Marni dan memelintir puting susunya. “Ohh.. yess.. Son.. teruss.. sshh.. yess.. ***** me with your hands.. ohh..” desah Tante Mini.

Perlahan aku tekan kontolku, akhirnya sedikit demi sedikit aku merasakan pertama kalinya kontolku memasukki memek, sungguh nikmatnya luar biasa, Aku lihat Jenny yang sudah kelelahan kembali bergairah. “Ooo jadi loe sengaja ya, awas loe ayo sini tunggu ya balasan gua ntar!” kataku menghampirinya. Dia malah berkelit sambil berlari kecil. Aku terus bergoyang. Lalu aku mengakhiri permainanku dengan semprotan spermaku di dalam rahim mama tempat aku dikandung dulu. Aku benar-benar puas. Aku mencium mama. “Makasih ma.. permainan Mama sangat hebat”, pujiku “Mama mau kan..ngeseks sama boy lagi..?”, tanyaku. Mamaku tersenyum dan mengangguk “Asal.. jangan ketahuan Papa ya..!”, katanya. Aku cuma tersenyum. Lalu kami mandi bersama dalam bathtub. Malamnya aku terlelap tidur. Esok paginya, aku bangun pukul pagi dan bersiap mandi. Kulihat Papa dan Kak Dewi sedang sarapan, sedangkan Mama sedang di dapur. Kudatangi mama dan kuremas pantatnya. “Aduh.. kamu nakal ya..”, ujarnya. Kubuka celanaku dan kukelurkan penisku yang tegang. Kugesekkan ke pantat Mamaku. “Ma..ayo.. dong..”, bujukku “Gak.. ah..ntar dilihat papa!”, tolaknya “Please..”, rayuku “Isap aja ya..”, tawar mamaku “Ya.., deh..!”, sahutku lalu Mama jongkok dan mengisap penisku. Mataku meram melek menahan nikmatnya. Sampai kusemburkan lahar hangat kemulut mama. Mereka lalu menyuruhku telentang di ranjang, aku tidak tahu mereka mau apa lagi tapi kuturuti saja. Diana lalu naik ke atas kemaluanku dan memasukkan batang itu hingga terbenam dalam kemaluannya, kemudian dia mulai bergoyang-goyang naik turun seperti naik kuda. Sinta naik ke atas wajahku berhadapan dengan Diana dan menyuruhku agar menjilati kemaluannya. Sambil kuelus-elus pantat yang mulus itu, lidahku menjelajahi liang kemaluannya, gerakan lidahku bervariasi dari berputar-putar membuat lingkaran, mempermainkan klitorisnya, menggigit lembut klistorisnya, menusukkan jari tengahku sampai mendorong-dorongkan lidahku ke liang itu. Pada tahun baru yang lalu aku berkenalan sama cewek yang namanya Angelina yang biasa dipanggil Angel. Angel adalah cewek yang masih duduk kelas SMP dengan tinggi cm, dan dengan dada yang tak terlalu besar tetapi kencang dan mancung ke depan kira-kira , kulit putih, dengan pantat yang sexy. Yang pasti setiap cowok yang melihatnya akan menelan ludah. “Huuaah.., jam berapa sekarang tante?”.

Asti dan Hanna saling berjilatan lidah di belakang punggung Dian. Tangan kiri Hanna dari belakang meremas payudara kiri Dian yang saling berjilatan lidah juga dengan Winny yang pindah ke samping kiri Dian. Kiky ikut naik ke atas spring bed. Dihisapnya vagina Dian dengan lidahnya. Tangan kiri Dian meremas payudara kanan Winny. Sedangkan tangan kanannya berusaha meraih payudara kiri Kiky dan meremasnya. “Ok Tantee” “Ran.., ganti aku aja.., Tante udah lemas tuh”, ucap Susan tanpa malu-malu. Ia segera mengangkangkan kakinya. Nafsunya sudah memuncak dan harus dipenuh. Seluruh bagian tubuhnya seperti menuntut untuk dicumbui. “Maaf dengan siapa saya bicara?” “Iya Den.. ayo.. keluarin aja. Bibi juga mau keluar.. ya terusshh.. oohh teruss..” katanya tersengal-sengal.

SERU BANGET..
RAHASIA..PENS BESAR,PANJANG,KUAT,TAHAN LAMA-TANPA OBAT-... KLIK DISINI




RAHASIA..BIKIN PUAS WANITA ORGASME BERKALI KALI... KLIK DISINI

“Ayo lanjutkan, Roy!” kata mama sambil kembali tengkurap. Darah aku berdesir melihat mama setengah telanjang di depan mata. Bukankah tadi ia merindukan kehadiran seorang lelaki untuk memuaskan rasa dahaga yang demikian menggelegak? Mungkin saja anak ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, tetapi dari pada tidak sama sekali? Akhirnya kami berempat mulai perang lagi, aku mau masukin penisku ke vaginanya Poppy sambil nungging doggy style kemudian Poppy menjilat vaginanya Mbak Hanny dan Mbak Hanny menjilat vaginanya Shelly yang sudah seger lagi. Didit memandangi wajahku yang sangat cantik ini. “Kalau begitu ganti baju dulu dong. Nanti kusut kemeja kamu,” ujar mertuaku sambil bangkit menuju kamarnya. Lalu dia datang lagi membawa kaos dan kain sarung. “Baik tante..”. “Lus.. akh.. ak.. kamu.. sangat cantik sayang..” kataku.

Krn di rumah hanya kami berdua maka kami melakukannya di mana saja, bisa di kamar mandi, bisa di depan TV, dan lainnya. Hal yg paling mengesankan adalah suatu hari pada saat saya pulang jam istirahat siang, ternyata iapun baru pulang juga utk istirahat di rumah krn ada informasi instrukturnya akan datang terlambat sekitar setengah atau satu jam. Penisku rasanya ingin meledak saat itu juga. Setelah rapi ia mengambil sepatu tali hitam dengan tumit tinggi dan memakainya dengan sensual. Ia jilat bibirnya untuk menggoda ku. Entah sudah berapa banyak cairan kenikmatanku mengalir. Baju babydoll nya ia rapikan kemudian dengan gaya seperti seorang peragawati Angela berjalan lenggak-lenggok di hadapanku. Tanteku dengan kagetnya menjawab “Ouu Hadi, bikin tante kaget nich, Tante mau mandi pake bathtub”, jawabnya. “Iya Bu, sejujurnya aku selama ini memipikan untuk bisa berdekatan dan berduan dengan Ibu, makanya aku sering nyari alasan masuk keruangan Ibu”, kataku polos. Randy pun menarik penis dari kemaluan tantenya yang telah terkulai itu. Diarahkannya batang kemaluannya itu ke arah lubang kemaluan Susan yang telah mengangkang itu. “Sleep!”, Penisnya langsung terasa tersedot-sedot. Ditindihnya tubuh sepupunya itu. Selang beberapa menit, “Croot.. croot.. crott..” air maniku keluar, muncrat di dalam mulut Tante Lisa, lalu Tante Lisa menyapu bersih seluruh air maniku. Pelan-pelan himpitannya pahanya mengendur, lalu dia menyuruhku duduk di kursi tegak di depan meja rias. Sylvi tetap tak membuka ikatan tanganku, bahkan memindahkannya ke belakang kursi, sehingga posisiku mirip orang tahanan yang sedang diinterogasi. Bedanya aku dalam keadaan bugil total dengan batang kemaluanku yang berdiri tegak dan sulit turun, apalagi melihat di kaca rias, Sylvi mulai memerosotkan rok mini merahnya di sebelahku. Beberapa detik kemudian Sylvi membuat kejutan lagi dengan segera duduk di meja rias depanku dengan posisi kaki mengangkang dan tangan menumpu ke belakang. Sengaja rupanya dia berbuat begitu agar aku makin tersiksa memandang segarnya kemaluan wanita muda ini serta keindahan tubuhnya tanpa bisa berbuat apa-apa, walaupun masih tersisa BH mini hitamnya yang membuat buah dadanya menyembul bak hendak keluar. Akhirnya kutangkap setelah dia terdesak di lemari pakaianku di sudut ruangan, kupeluk dia dari belakang, “Nah ketangkep loe sekarang, mau ke mana lagi.”

“Ayoo Bu.. Isep.. Enak nih.. Ayoo”, nampaknya dia nggak suka aku menolak kemauannya. “Kamu mau ngentot seperti di TV itu ya Dini” Dia bilang, “Dod, sudah tidur?” Handuk itu hanya menutupi sebatas toketnya dan pangkal pahanya yang putih merangsang. Lalu aku duduk di pinggir tempat tidur sambil memandangi pemandangan yang indah itu. Tiba-tiba saja penisku yang sudah loyo bangun kembali, namun kuurungkan niatku untuk bermain di pagi hari. Dengan cepat aku keluar dari kamar menuju kamar mandi. “Iya, Den. Makasih banyak lo tadi.” Nopember , Aku peluk erat tubuhnya berbau sangat menyengat itu seakan tidak ingin kehilangan dan mengecup keningnya. Wah.., kaget sekali mendengar Revi bicara begitu. Lalu saya melirik Imel, dan Imel mengangguk mengerti. “Eh.., mmh.., boleh.., kamu sama kakakmu ya?” tanya saya gugup. Sedikit geli juga melihat bibir Tante Rissa yang dimonyongin tanda memintaku untuk menciumnya.

Meski keluarga Om Toto kaya raya, tampaknya hubungan antara dia dan istrinya tak begitu harmonis. Aku sering mendengar pertengkaran-pertengkaran diantara mereka di dalam kamar tidur Om Toto, seringkali saat aku menonton televisi terdengar teriakan mereka dari ruang tengah. Sedikitpun aku tak mau peduli atas hal itu, toh ini bukan urusanku, lagi pula aku kan bukan anggota keluarga mereka. Biasanya mereka bertengkar malam hari saat keduanya sama-sama baru pulang kerja. Belakangan bahkan terdengar kabar kalau Om Toto punya beberapa wanita simpanan. “Ah untuk apa memikirkannya” benakku. “Dewa..” jawabku. “Bik, bisa minta tolong ga?” kataku di balik pintu kamar Bi Suti. “Iyah deh Mbak, aku akan berusaha dengan berbagai cara untuk dapat membuat vagina Mbak jadi ketagihan sama penis aku,” jawabku vulgar. “Nggak boleh, nih kalau mau keringat di ketiak Tante” tangan kiriku menunjuk ketiak kanan yang masih terpampang jelas karena belum selesai mengikat rambut. Bongkahan pantat yang padat sintal dan selangkangan Poppy yang sedang mengangkang lebar perlahan turun mendekati dan menyentuh kepala kemaluan Ivan. Pemuda itu mengira Poppy akan segera menurunkan pantatnya untuk memasukkan kemaluan Ivan ke lubang vaginanya. “Biar saja, kan Rika lagi belajar!”

“Baik tante sekarang.., mm, coba tante berbaring menghadap ke samping, kita selesaikan dengan gaya ini”. Hubungan kami berawal ketika malam itu Angel mengajakku untuk menginap dirumah tante Susan adik dari ibunya. Malam itu memang cukup dingin, lalu kupinjamkan jaketku untuk menutupi tubuhnya yang hanya memakai kaos merah dan rok mini warna hitam. Menurutku Angel sungguh sexy sekali malam itu, dia memakai kaos merah tanpa lengan, dan bra putih yang semakin menunjukkan kemolekkan dari tubuhnya. Dan rambut panjangnya yang terawat dibiarkan tergerai. Kak Linda, Tetanggaku Yang Baik Pada kesempatan itu adik ibuku bernama Henny memperkenalkan keluarganya satu persatu. Aku lihat gaya bicara Tante Henny yang sangat mempesona, terus terang Tante Henny bila aku gambarkan bak bidadari turun dari langit, wajahnya yang cantik, kulitnya yang mulus dan bodinya yang aduhai membuat tiap laki-laki pasti jatuh hati “Mama tidak marah, Roy.. Jawablah jujur,” ujar mama.

Tante Sofi membukanya lebar selangkangannya mengundang birahiku

“Tante kan istri Om Toto”. Mirna langsung nungging di lantai di atas karpet. Setelah itu kedua bijiku pun dijilatinya. “Kalau mau ngentotin cina, Tante kasih waktu menit Dit.. Mmhh” aku meregangkan kedua pahaku sehingga terbuka lebar. “Jangan keluarkan di dalam, sayang…” pinta tante Rina. “Mas mau kan ngentot vaginaku, kalau lagi gatel..?” tanyanya lagi. “Ahh.. ahh.. agghh..” teriak Sylvi bersamaan dengan tubuhnya yang melengkung ke atas menandakan kenikmatan tiada tara. “Kulo nuwun..” kekethuk pintu depan rumah Tante Amy tanpa kudengar jawaban, hanya klethak.. klethok suara langkah kaki menuju pintu yang ternyata Tante Amy sendiri yang datang.

“oohh.., jangan lama-lama lagi sayang tante mau keluar lagi ooh..” aku menghentikan gerakan dan mencabut penisku. Aku makin enjoy dengan rasa vaginanya yang seperti sayur lodeh.. Hehehehe. Aku hisap clitorisnya sampai akhirnya dia mulai mengejang-ngejang.. “Oughh enakk sayangku..” “Augghh..” desah Marni merintih kenikmatan, sedang tangannya Marni masuk ke celana Bonsa dan langsung mengocok batang kejantanan Bonsa. Jemari lentik Mama masih saja memainkan penisku dengan manja. Seperti mendapat mainan baru, tangan Mama tak mau lepas dari situ. “Kira-kira kapan pulangnya Tante?” “Ahh..!” teriak Mama ketika tanganku menyentuh vaginanya. “Dewa sayang itu penismu sudah bangun yah, rasanya ada yang menganjal di vaginaku cinta,” kata Tante Mey.

Andre terperangah menyaksikan ekspresi wajah Bi Eha yang nampak begitu menikmatinya. Guncangan tubuhnya membuat Andre menghentikan gerakannya. Ia terpesona melihatnya. Ia takut malah membuat Bi Eha kesakitan. Akhirnya malam itupun aku tidak tidur. Semalaman aku berhubungan sex dengan Mama hingga pagi menjelang. Nopember , Mama menatapku sambil membelai rambut aku. Dengan beberapa langkah, aku kedepan menyongsong Mama, sambil tanganku berusaha menggapai salah satu bulatan payudaranya. Sambil berjalan, kontolku tegak menjulang di udara. Aku benar - benar terangsang. “Dewa, vagina Tante sudah enggak tahan lagi sudah cepet lepasin, cepet masukin saja penis kamu cinta?” Tante Mey meringis memohon. Mereka berlima menuju ruang tamu termasuk Hanna yang memakai bajunya kembali. Ternyata yang datang adalah kakak Hanna. Bersamaan dibelakangnya jarak lima langkah adalah mantan ibu kost Winny. Seperempat jam kemudian kedua mantan kakak kelas Dian yang lesbi juga datang sambil membawa seorang cewek lagi dari sekolahnya yang baru yang pada awalnya mendapat perlakuan yang sama dengan perlakuan yang didapat Dian.

Ternyata Dini sudah memperhatikan permainan kita sejak tadi. Tanpa malu-malu lagi Jeany memanggilnya, “Nah kan, mulai macem-macem ya, nanti saya jewer lho..!” “Ohh.., nikmat Tante Sofi oohh.., oohh.., ahh”, geli bercampur nikmat membuatku seperti melayang. Baru kali ini punyaku masuk ke dalam alatnya perempuan, ternyata.., ahh.., lezatnya setengah mati. Penisku tampak semakin tegang, mulut mungil Tante Sofi hampir tak dapat lagi menampungnya. Sementara tanganku ikut bergerak meremas-remas payudaranya. Lidahku kian mengganas, kelentit sebesar biji kacang itu sengaja kusentuh. Ia mengembangkan tangannya dan aku dirangkulnya. Sebuah ciuman mendarat di pipiku. Ini ciuman pertama seorang wanita ke pipiku sejak kematian isteriku. Aku berdebaran. Ia menggandengku ke ruang tengah dan duduk di sofa yang empuk. Mulutku seakan terkunci. Beberapa saat bercakap-cakap, si pembantu rumah tangga datang menghantar minuman. Aku pun kian bernafsu. Kugendong Sari, kupindahkan ke selembar karpet tambahan yang menyerupai bulu kambing, di atas karpet dasar, di pinggir sofa. “Kakak enggak jijik ya kan buat kencing” aku bertanya pada dia tapi dia terus mengulumnya maju mundur.

“Habis tante cantik banget, terus sexy lagi, hehe” “Boleh khan Bi?” kata Andre kemudian. “Iya, makasih juga buat acaranya Tante, gila.. tambah pengalaman lagi nih hihihi..”, Tante Rissa tertawa mendengar jawabanku. “Aahh kamu suka sekali sama dada tante yah, Di?” “Aakhh.. Yoo.. sshh.. sshh.. oohh..” Tante Emma merintih menahan rasa nikmat yang kuberikan. Hmm.. liang kemaluan Tante Emma betul-betul mencengkeram penisku. Nikmat sekali rasanya. Tadinya kupikir ibu-ibu seperti mereka liang vaginanya sudah lebar, tapi Tante Emma dan Tante Rissa kok masih sempit ya. “aa.., jangan Ajie.., jangan dijilat, itu kan pipis Tante”, Aku bangun berjalan ke kamar mandi, kulihat Ajie mengikutiku. Kami pun terus melakukannya sekitar tahun tanpa ada siapa yang tahu. Sekitar aku kelas SMP dia kawin ama temannya karena dia hamil. Ketika minggu lalu saat ini aku bertemu dia bertanya masih suka main seperti dulu. Akupun hanya tertawa ketika aku tahu itu yang namanya sex dan aku ngucapin terima kasih buat kakak, itu adalah pengalamanku yang pertama. Buat pembaca aku masih punya cerita nyata yang tak kalah seru tunggu aja.

SERU BANGET..
RAHASIA..PENS BESAR,PANJANG,KUAT,TAHAN LAMA-TANPA OBAT-... KLIK DISINI




RAHASIA..BIKIN PUAS WANITA ORGASME BERKALI KALI... KLIK DISINI

“Nakal kamu. Tapi mama suka,” ujar mertuaku sambil tersenyum. gila kali pak Raja, doyan bener sodomi bokinnya yang imut. “Ok, deh Drik, aku pulang dulu udah sore nih”, jam di tanganku menunjukan angka : menit. “Hati-hati di jalan ya, Roy,” ujar mertuaku. “Ouhh,” teriak tanteku, “Enak John, ayo hisap yang dalam” “Kriing.., kriing.., kriing”, aku terhenyak kaget.

Sesampainya di depan kamar mandi aku berhenti sambil memperhatikan tingkah Tante yang agak aneh maklum aku masih anak kecil, belum pernah lihat yang seperti gituan. “Mmmhh.., Om.. Kok asin sih rasanya?” protes Revi. “Panggil saja Nor,” katanya. Aku merasa heran, aku merasa belum mau keluar. Sudah berbagai posisi kulakukan, belum juga keluar. Tante Amy semakin merintih kewalahan, aku tidak mau melepaskan hujanan-hujananku. Anting-anting saktiku membantu membuatku dapat main sampai empat kali Tante Amy mengalami orgasmenya. “mm.., tante..”, aku menggumam merasakan kelembutan buah dada besar Tante Sofi yang selama sebulan terakhir ini hanya jadi impianku saja. Jari jemariku terasa begitu nyaman, membelai lembut daging kenyal itu, aku memilin puting susunya yang begitu lembutnya. “Sama-sama, permisi..”. Kiky kemudian menempelkan kedua payudaranya ke kedua payudara Winny. Kedua bibir mereka berdua saling bersentuhan dan keduanya juga saling mengeluarkan lidah dan saling menjilat. Kedua tangan Kiky yang basah membelai punggung Winny. Winny juga ikut-ikutan membelai punggung Kiky dengan kedua tangannya yang telah dibasahi.

“Aagh.. saya keluu.. arr..!” tubuh Marni mengejang dan cairan keluar membasahi batang kemaluan Bonsa, terasa panas cairan tersebut. “Yup..!! Kamu benar sekali,” jawab Mbak Wina tegas. “Sar.. aku sayang kamu..” kata Jay. Didit mulai menarik CD g-string ku hingga lepas, tapi aku tetap mengenakan sepatu hak tinggiku. Posisiku saat itu masih bersandar disofa dengan pakaian yang sudah tidak karuan lagi. Didit menatap kawah yang sudah amat sangat basah itu dan tercium bau harum ciri khas memek. Setelah puas dengan posisi itu kutuntun Bu Melly turun dan kubalikkan badannya. Tangannya menumpu di meja sementara badannya membungkuk. Posisi doggie style ini sangat kusukai karena dengan posisi ini aku ngerasa kalau vagina bisa menjepit punyaku dengan mantap. Ketika kujebloskan si Mr.Happy, uupps Bu Melly terpekik. Kupikir dia kesakitan, tapi ternyata tidak. Kami pun terus melakukannya sekitar tahun tanpa ada siapa yang tahu. Sekitar aku kelas SMP dia kawin ama temannya karena dia hamil. Ketika minggu lalu saat ini aku bertemu dia bertanya masih suka main seperti dulu. Akupun hanya tertawa ketika aku tahu itu yang namanya sex dan aku ngucapin terima kasih buat kakak, itu adalah pengalamanku yang pertama. Buat pembaca aku masih punya cerita nyata yang tak kalah seru tunggu aja. Bagi tante-tante yang ingin berkenalan, silakan email saya. Saya tunggu kritik dan sarannya. “Aarhhgg, eemmhh.. oohh.. yeeaass..nikmat banget aakh..?” eranganya. Tubuh tante Lina kembali bergerak liar sehingga pantatnya ikut-ikutan naik. Rupanya dia kembali orgasme, bisa kurasakan cairan hangat menyiram kepala batang kemaluanku yang sedang merojok-rojok liang kemaluannya.

Setelah puas menjilati lubang anus Tante Melly, Ivan kemudian menggenggam kemaluannya, lalu diarahkannya ke lubang anus Tante Melly. Perlahan Ivan mendorong maju pantatnya. Dan rasa sakit luar biasa yang dirasakan Tante Melly, saat kepala kemaluan Ivan memaksa masuk ke lubang anusnya. “Mas Vito, kontolnya gede banget.” kata Mirna sambil terengah-engah. Apa kalimat itu berarti undangan? Atau kupingku yang salah dengar? Oh my god Tante Sofi mengangkat sebelah tangannya dan menyandarkan lengannya di sofa itu. Dari celah gaun di bawah ketiaknya terlihat jelas bukit payudaranya yang masih berlapis BH. Ukurannya benar-benar membuatku menelan ludah. Posisi duduknya berubah, kakinya disilangkan hingga daster itu sedikit tersingkap. Woow, betis dengan bulu-bulu halus itu. Hmm, Wanita -an itu benar-benar menantang, wajah dan tubuhnya mirip sekali dengan pengusaha Dewi Motik, hanya Tante Sofi kelihatan sedikit lebih muda, bibirnya lebih sensual dan hidungnya lebih mancung. Aku tak mengerti kenapa perempuan paruhbaya ini begitu tampak mempesona di mataku. Tapi mungkinkah..? Tidak, dia adalah istri Om Toto, orang yang belakangan ini sangat memperhatikanku. Aku di sini untuk belajar.., atas biaya mereka.., ah persetan! Saya mengarahkan si ‘Adik’ ke mulut Revi, sambil mengelus rambutnya yang hitam legam. “Akh.. Jay.. ahk.. kamu.. gila Jay.. akh.. terus.. terus Jay.. ahh..” rintih Sari terdengar. Sekitar menit aku bermain dengan jariku kadang dengan lidahku. Keluar lagi air dari vaginanya. Aku disuruh terus menyedotnya. Dia kayaknya sangat lemas lunglai. Setelah beberapa saat dia memegang penisku dan menuntunnya di vagina. Tanpa kuduga wanita itu memutar tubuhnya. Aahh.. dinding vaginanya serasa memutar penisku. Kemudian wanita itu sudah berada dalam posisi menghadapku. Ternyata Tante Shinta tidak menggoyangkan tubuhnya. Penisku dibiarkan beristirahat di dalam vaginanya yang hangat. Sementara wanita itu menari-nari dengan erotis di atas tubuhku.

Mirna yang tampaknya tidak kaget, malah menyuruh Vina mendekat dan berkata, “Vina, Mami nggak gigit Om Vito. Mami lagi makan ‘permen kojek’-nya Om Vito, rasanya enak banget deh, asin-asin..” Pijatan-pijatan Bik Suti kemudian turun ke punggungku dan ke pantatku. Ku merasa keenakan karena pantatku dipijat seperti itu. Peniskupun menjadi semakin sakit karena terjepit. Kusuruh Bik Suti untuk berhenti dan kemudian kulepas semua pakaian yang melekat hingga akhirnya aku telanjang bulat. Kulihat wajah Bik Suti memerah melihat penisku yang sudah dalam ukuran sempurna itu. Sesekali kulirik Tante Yola yang kelojotan setiap kali butiran sebesar bola golf itu dikeluarkan dari liang kewanitaannya. Atau wajah Tante Irene yang tak henti-hentinya mengerang menahan rasa nikmat yang luar biasa. Kelihatannya Tante Rissa lihai sekali memainkan vibrator tersebut. Kulihat daerah selangkangan Tante Irene sudah banjir oleh air kewanitaannya. Kami betul-betul bercampur tanpa batas. Dan satu-satunya yang sadar di ruangan itu hanya aku, sisanya sudah mabuk oleh minuman-minuman yang mereka tegak sejak tadi. Aku tidak bisa bercerita dengan detil di sini karena betul-betul banyak hal dan variasi yang kami lakukan. Mungkin aku hanya bisa cerita hal-hal yang kuingat dengan jelas. Seperti misalnya ketika kedua tangan Tante Rissa dipegangi oleh Tante Yola dan Tante Irene, sementara Tante Shinta dan Tante Lisbeth asyik ngerjain wanita cantik itu dengan tali-tali berbutirnya. Tante Shinta memegang tali berbutir yang butirannya sebesar bola golf, sementara Tante Lisbeth memegang tali berbutir yang lebih kecil. Aku sendiri dengan liar menjilati setiap jengkal tubuh Tante Rissa. Desahan dan erangan tak henti-hentinya keluar dari bibir wanita itu. Aku yang sudah terbawa nafsu berat itu menurut saja, lidahku merambat cepat ke arah pahanya, Tante Sofi membukanya lebar dan semerbak aroma selangkangannya semakin mengundang birahiku, aku jadi semakin gila. Kusibak bulu-bulu halus dan lebat yang menutupi daerah vaginanya. Uhh, liang vagina itu tampak sudah becek dan sepertinya berdenyut, aku ingat apa yang harus kulakukan, tak percuma aku sering diam-diam nonton VCD porno. Lidahku menjulur lalu menjilati vagina Tante Sofi. “Ok kalau gitu saya tunggu. Alamatnya di..” “Tapi elo jangan marah ya.. kalau nggak setuju..” kata Jay lagi

mengocok penisku didalam mulutnya, tangan kirinya menusuk-nusuk vaginanya sendiri

Nikmatnya.....dapet crott didalem meki nya...
Great MovieGreat Actress...PERFECT
Ce Asia vs Co Bule
Tante Vivi
Malaysia Merdeka Ogos
main diruang tamu..
cew lg neh
MAndi di SPA ########
Oleh-oleh dari Kuala Lumpur
Serial Sarkem : Awas jangan asal tancep!!
toketnya msh segar.........
Kiyomi Jun - Yukata Sex Scene Cuma File- MB
ML di Pohon Kelapa...
[Film]Teganya temenku aku lagi mabuk kok di.........
Maria Ozawa in LokalGilaupload
y intai pilih sdiri mana yg suka
[Video] A Chinnese Girl Named Kathy Liu R/S :::
pasangan vietnam di PP
[JPN]All About japan...
West of Korea uncencor
naho hazukiindoupload big boobs w/preview
ABG Singapore
Mahasiswi Bdg Nih... Manis Toge ! Silahkan di Nilai !
[Japanese] Field of Gold...
First Posting.
WP_Corrie yang sexy
Sapa Suruh Naek Bus Pake Baju Begicu...
cewek cantik malu-malu
Kalo Gak Aneh Bukan Jepang Namanya - SEX Training
Ini video buat yg doyan lht Kyoko Fukada
Pinay Homemade Sex Video
Akper suaka insan banjarmasin masih hot
tante ini anak nya tapi......
MeQi TanTe-taNTe
--------------------------------------------------------------------------------

My favorite part on women
Buat fans RIO HAMASAKI nich
Abis Maen
[Video] NICE ASIAN ASS! - Kaylani LEI - Scene - Between the Sheets :::
Pijat ++ yuk...
[AsianU] Cho Hye Eun - Her New Movie :::
Ce montok toge putih wajah sensual. Lengkap banget dah! "> ,
koleksi scordiaz ''ARIL PETER PAN KAH'' ,
buat yang suka mupeng , , ,
Pembantu Yg Nafsunya Gede, Lama Gak Disalurkan ,
Amoy Emang Asoy ,
Shower with me??? ,
Lagi Nyodok Meki + Disepong..........Nikmat sekaleeee , ,
hidden cam-jap nurse ,
Webcam Bodi Yahud Putih Mulus ,
MOGE Montok dan Toket Gede ,
hadiah dari kawan ,
Pleasure Island Vol. ,
Bening Toket mOntok , ,
AMOY cakep di Hotel ,
[Video] Hot Tina Yuzuki Out door F*ck RS ::: ,
RSTokyo Power Ranger [Japanese XXX] ,
koleksi cewek cakep...pilih aja ada banyak ,
nyempil di ulang , ,
hitomi aizawa gravure ,
abg smu bikin horny ,
koleksi Jap ,
[LW] Mas cukurin dong... gak enak nih... suka gatel ! ,
ngintip orang maen di kebun ,
lucy liu nude movie! ,
Ngga sempet deee ..... some ,
[VID] Scandal artis Vietnam th Hoang Thuy Linh ,
cewek kartika ,
Janda muda thn ,
hampir kendor ,
Desi , Sri Lankan , Indian , Asian lotsof XXX ,
model rossa..toketnya ga nahannnnn ,
Japan AV Idols Akane Mochida all movies , ,
Gaun tidur Putih Transparan .. Suka gak ya? , , ,
Fia SPG marlboro surabaya ,
CD baru ,
*tante iin* Ibu Kost Gue ,
[gp] Asian Scandals ::: ,
Nisa sexy amit banget bro ,
Meta... mulusnya tubuhmu.... ,
toket lagi boss ">
--------------------------------------------------------------------------------

cewek ini samada mabuk @ brutal
Kamera tersembunyi di kamar mandi cewek
--------------------------------------------------------------------------------

Aduh mana tahan..........
[s] Therapist sex Kugendong tubuh Mama yang setengah telanjang itu menuju ke kasurku sambil tetap kuciumi kedua payudaranya. Kurebahkan tubuh mungilnya, dan segera kutindih tubuh Mamaku itu. Kuremas payudara sebelah kanan, sedangkan mulutku ini mengulum dan mencucup yang kiri. Dengan bantuan Mama, kubuka rok mini Mamaku. Ciumanku turun ke pusarnya. Usapan lidahku diperutnya membuat tubuh Mamaku semakin bergelinjang tak karuan. “Tuh-kan, Nit.. Benarkan dia sudah terangsang ngeliatin body kamuy..” kata isteri saya lagi. Ngeliat burung saya yang sudah tegang benar, akhirnya dua-duanya nggak tahan lagi. Pada tertawa terpingkal-pingkal. Ngedenger suara ketawa mereka, cewek yang sendirian tadi langsung nengok.. dan begitu ngeliat burung saya, dia juga langsung ikut ketawa. “Anu, saya sedang makan siang. Kamu sama siapa Mir..? Andre ndak ikut..?” “Tenang aja Dewa, kalau kamu ingin vagina cewek lainnya, ntar aku kenalin deh ama teman cewekku lagi, itu juga kalau teman kakak mau? Barangkali mereka mau ama penis kamu, dan kalau kita atau teman cewek lesbiku bosan dengan dildo, aku pinjam yah penis kamu, buat muasin vagina-vagina kami semua..,” kata Mbak Wina. “Dari siap, pak?”. “Terus Den, jangan berhenti. Ya tusuk ke situ.. auughgg.. aakkhh..” Merasa ada tantangan lagi, saya langsung mencium Mirna dengan lembut di bibirnya yang masih beraroma sperma, sambil meremas buah dadanya yang kembali mengeras. Mirna langsung melakukan gerakan berputar dan langsung telentang sambil tertawa dan berteriak tertahan, “Babak kedua dimulai, teng..!”

Hatiku bersorak ria. Aku mencabut kemaluanku dan rebah di sampingnya. Kurang lebih setengah jam kami berbaring berdampingan. Ia lalu mengajakku mandi. Lapar katanya dan pingin makan. Tiba-tiba dari arah belakang aku merasakan sesosok tubuh yang mulus merapati punggungku. Akkhh.. Tante Rissa yang sudah kembali bergairah memelukku dari belakang. Hhhgghh.. birahiku semakin naik ke ubun-ubun. Tubuhku menggelinjang di pelukan Tante Rissa. Tanpa sadar ayunan pantatku semakin cepat. Aku merasa tubuh Tante Emma juga bergoyang menahan rasa nikmat. Pada suatu hari Sabtu sore ia tiba di rumahku dengan membawa koper dan oleh berupa penganan khas daerahnya tinggal dan buahan. Ia mengatakan hari pelatihannya dimulai hari Senin namun ia takut terlambat dan akan segera ke balai pelatihan tersebut malamnya. Aku tawarkan untuk istirahat dulu dan menginap satu malam. Namun karena kekahwatiran tersebut ia menolak untuk menginap dan hanya beristirahat saja. Maka ia kutunjukkan kamar tidur yang ada di samping kamar tidurku utk istirahat sejenak. “Eee.. Kamar penyimpanan VCD BF Tante.. takut kalau ada penggeledahan..” kata saya.

“Kalo mama berkunjung ke rumah kamu, bisa tidak ya kita melakukan lagi?” tanya mertuaku. “Kalau pulang.. jangan lupa kerumah ya” Bisiknya saat akan naik ke pesawat terbang di bandara. “Yupss..” Didit langsung duduk di sofa dengan kontolnya berdiri tegak seperti monas. “Yang bener aja ah”. Gelombang demi gelombang orgasme melanda penisku. Dengan setia Angela menampung semua itu di dalam mulutnya dan kemudian menelan madu murni yang keluar dari penisku. Setelah reda, dia masih saja menjilati dan menghisap penisku sampai kering, sampai semua madu yang melekat di penisku dihabiskannya, baru penisku yang masih setengah berdiri disimpan kembali ke dalam celanaku. “Mau kemana Tante?”, tanyaku. “Mainan yuk. Aku jadi ibunya, kamu jadi anaknya.”

Randy pun mulai berani menciumi bagian tengkuk leher Susan sambil memasukkan tangannya ke dalam daster Susan. Perasaan Susan menjadi sedikit tidak karuan. Ia mulai menyadari bahwa sentuhan sepupunya bukan lagi sentuhan kasih sayang, tapi di satu sisi ia amat menikmati sentuhan itu. Terutama remasan telapak tangan Randy terhadap puting susunya. Perasaan sedih yang sedang ia alami seperti berganti dengan keinginan untuk terus dibelai. Ia ingin menghentikan Randy, namun sentuhan itu membangkitkan perasaan lain dalam kesedihannya. Sentuhan-sentuhan halus itu membuat bulu tengkuknya berdiri. Buah dadanya pun menjadi agak mengeras oleh karena sentuhan dan remasan lembut tangan Randy. Selama sebulan ia tinggal di rumahku dan kami sudah seperti suami istri …. bahkan percintaan kami sering lebih panas. hari setelah percintaan kami yg pertama aku malah sempat mengantar ia ke dokter utk pasang spiral agar tdk terjadi hal yg tdk diinginkan. Hal yg kusuka darinya adalah ia ternyata pandai menyembunyikan hubungan kami. Jadi bila ada tamu atau famili datang ke rumahku, sikap kami biasa saja. Memang aku sempat mendoktrin dia bhw hubungan kami ini adalah hubungan terlarang, namun krn awalnya menolongku maka tdk apa dilanjutkan krn ia harus mengerti dgn kebutuhanku sbg laki drpd aku kena penyakit bercinta di luaran maka ia tdk perlu tanggung menolongku. Selain itu hal yg kusukai dr dia adalah sikapnya yg berbakti kepadaku bila kami berdua saja. Hampir semua permintaanku mau ia terima selama ia anggap permainan normal. Ia bilang itu ia lakukan krn aku banyak menolongnya. “Sekalian aja deh, biar rame,” jawabnya.

Kejadian ini berawal karena komputerku yang error operating systemnya, sehingga aku menghubungi salah satu toko komputer untuk memperbaikinya. Didit semakin memberanikan diri, bukan tangan saja, tetapi jari-jarinya dimasukin ke CD g-string supaya menyentuh langsung ke bibir memekku. “Nggak berpikir menikah lagi?” tanyaku. Badanku menggeliat-menggeliat tidak karuan ke sana kemari. Lidahnya terus bermain didalam memekku, kedua tangannya juga mengangkat kedua kakiku agar mudah lidahnya menjilati setiap bagian dari memekku. Dia trus bermain di memekku dengan rakusnya. Tangan Tante kiriku akhirnya memegang betis kiri dan tangan kanan memegang betis kanan sehingga kedua kakiku saat itu terangkat keatas membentuk huruf V untuk memudahkannya melahap habis memekku.

SERU BANGET..
RAHASIA..PENS BESAR,PANJANG,KUAT,TAHAN LAMA-TANPA OBAT-... KLIK DISINI




RAHASIA..BIKIN PUAS WANITA ORGASME BERKALI KALI... KLIK DISINI

“Oh ya sudah, nanti saya nyusul ya tante” jawabku. “Jangan disini. Kalau ada orang tahu, gimana coba?” “Udah ah.., kalian berdua becanda aja.. Son, Tante mau pinjam film ‘esek-esek’, ada nggak..?” katanya. “Dewa genjot dan kocok vaginaku sayang?” lalu aku mulai memasuk keluarkan penisku dari lambat sampai keras dan cepat sekali. Tante Mey mengerang dan mendesah. “Augghh..” desah Marni saat tangan Bonsa menyelinap ke selangkangannya dengan mereka tetap berciuman, sementara Parni dan Mirna hanya melihatnya tanpa berkedip mungkin sudah terangsang, tangannya pun mulai masuk ke dalam roknya masing-masing. Ternyata sejak awal mereka sudah berniat ngerjain aku. Akhirnya kami bertiga langsung cabut ke rumah Tante Rissa yang sedang sepi. Sampai di rumah Tante Rissa kami bertiga langsung menuju ke kamar tidur. Aku baru saja ingin menghempaskan tubuhku di ranjang ketika Tante Emma memeluk tubuhku dari belakang dan menciumi leherku. Tauke Muda Haus Seks Bercumbu dengan Tante Linda “Tapi menurut tante kamu emang punya bakat alam, lho? Buktinya baru pertama begini saja kamu sudah sekuat itu, apalagi kalau sudah pengalaman nanti.., pasti tante kamu bikin KO.., lebih dari yang tadi”. Kegiatan tadi cukup membuatnya berkeringat, walaupun AC di kamar cukup dingin. Sylvi sekonyong-konyong menghentikan permainannya dan berdiri meninggalkanku yang masih dalam posisi berlutut. Dari kejauhan kulihat dia mulai melepas blazer dan bajunya sekaligus, sementara BH dan rok mininya masih dibiarkan menempel. “Jo, coba kemari!” teriaknya dari depan lemari kamar. Aku kemudian menghampirinya dan berdiri di belakangnya. “Lihat badanku berkeringat nih.. ayo jilatin!” perintah Sylvy makin menggila dan membuatku kaget. Namun aku yang tak berdaya dengan tangan masih terikat ini cuma bisa memenuhi permintaannya saja. Dari posisiku berdiri, kembali batang kemaluanku berdenyut-denyut memandang kemulusan kulit tubuhnya bagian atas yang putih bersih serta mengkilap karena keringatnya. Dan waktu kutempelkan bibirku di bahunya, “Aaah..” tercium aroma tubuhnya yang sangat merangsang gairahku. Campuran antara parfum dan keringatnya ini membuatku tak langsung menjilatinya, namun kugunakan hidung dan bibirku terlebih dahulu untuk menghirup sepuas-puasnya keharuman tubuhnya. Sylvipun tak menolak, bahkan menggeliatkan tubuhnya waktu ciumanku berpindah dari bahunya ke sepanjang lehernya yang putih mulus. Tak kulewatkan gigitan-gigitan kecil di telinganya sebelum Sylvi menyibakkan rambutnya dengan tangan kirinya memintaku turun ke tengkuknya yang ditumbuhi bulu-bulu halus itu.

Poppy merasakan seluruh urat sarafnya menegang dan diiringi lolongan panjang Poppy mencapai puncak kenikmatan mendahului Ivan. Poppy menekankan pantatnya membuat kemaluan Ivan terbenam dalam-dalam. Tubuhnya menegang beberapa saat. Dan dari dalam vagina menetes cairan hangat dan kental, merembesi dinding vaginanya. Ia mendesah seperti kepedasan. “Aahh.. sayang.. Tante suka yang itu yaahh.. sedoot lagi dong sayang oogghh,” ia mulai banyak menggunakan kata sayang untuk memanggilku. Sebuah panggilan yang sepertinya terlalu mesra untuk tahap awal ini. “Ya deh..” suara Mama bergetar menahan gariah yang tertunda. “Maa.. enak Maa..!” aku hanya dapat berteriak. Bonsa berjalan mendekati pembantunya yang berada di taman belakang, dia mengendap-ngendap mendekati Marni yang paling dekat dan membelakangiinya. Setelah dekat, dipeluk tubuh Marni yang berdiri dan langsung bibirnya bergerilya di leher Marni.

“Hei.. hei.. liat nih aku bawa apa..”, seru Tante Irene. “Tapi.. barusan nga.. ngapain?” tanyanya lagi karena tak pernah menyangka anak majikannya berani berbuat seperti itu padanya. Saya menyuruh dia untuk jongkok, dengan posisi ‘Veggy’nya di mulut saya. Sambil saya remas pantatnya, saya tembus liang sempit itu dengan lidah, terkadang, saya sapu dengan jari, sampai akhirnya, setengah jari tengah saya, masuk ke ‘Veggy’nya dan direspon Dengan gerakan yang sangat liar. Revi mulai mendesah tidak karuan, sementara pada saat bersamaan, Maminya mendesah keenakkan. Saya mulai serius menanggapi Imel. “Hmm.., tante ngerti.., boleh”, katanya singkat lalu melepaskan gigitan vaginanya pada penisku. Dalam usianya yang tidak tergolong muda ini, Bi Eha – janda yang sudah lama ditinggal suami – masih memiliki gairah yang tinggi karena ternyata selain berselingkuh dengan majikannya, ia pernah bercinta pula dengan Kang Ujang, Satpam penjaga rumah. Perselingkuhannya dengan Kang Ujang berawal ketika ia lama ditinggalkan oleh Tuan Hartono yang sedang pergi ke luar negeri selama sebulan penuh. Selama itu pula Bi Eha merasa kesepian, tak ada lelaki yang mengisi kekosongannya. Apalagi di saat itu udara malam terasa begitu menusuk tulang. Tak tahan oleh gairahnya yang meletup-letup, ia nekat menggoda Satpam itu untuk diajak ke atas ranjangnya di kamar belakang. “Lebih cepat.. ayo!” perintahnya yang segera kuikuti dengan hujaman batang kemaluanku yang makin dalam dan cepat dibarengi dengan mulutku yang kini mendarat di buah dadanya kembali. “Saya ditelanjangi sampai polos sama sekali. Dia paling suka merema-remas payudara saya dan juga menjilati putingnya dan kadang lagaknya seperti bayi yang sedang mengenyot susu.”, kataku sambil ketawa dan tampak Bu Soni juga tertawa.

Sepuluh menit kemudian, aku merubah posisi. Kini Tante Lisa kupangku dan kuarahkan batang kemaluanku masuk ke dalam liang senggamanya, “Bless.. belss.” batang kemaluanku masuk ke dalam liang kewanitaannya, dan Tante Lisa menggelinjang kenikmatan, ku naik-turunkan pinggul Tante Lisa, dan batang kemaluanku keluar masuk dengan leluasa di liang kewanitaannya. Setelah selesai saling menjilati payudara, kami berdua duduk-duduk di atas tempat tidur berkasur busa yang cukup empuk. Aku kemudian memohon Bu Soni untuk melihat liang kewanitaannya lebih jelas, “Bu Soni. Boleh nggak saya liat gituannya? Kok bulu-bulunya agak keriting. Tidak seperti milik saya, lurus-lurus dan lembut.” Dengan agak malu Bu Soni membolehkan, “Yaa.. silakan saja, deh, Jeng.” Aku menyuruh dia, “Rebahin saja badannya terus tolong kangkangin kakinya yang lebar.” Begitu dia lakukan semuanya terlihatlah daging kemaluannya yang memerah segar dengan bibirnya yang sudah agak keluar dikelilingi oleh bulu yang cukup lebat dan keriting. mm.. Cukup merangsang juga penampilannya. Lalu saya suruh Tante Juliet untuk merebahkan badannya di bawah, dan dia terus melebarkan kakinya yang putih mulus dan indah itu. Karena sekarang tante agak mengangkang lebih lebar, jadi vaginanya yang merah kehitaman itu terlihat. Saya lalu mengarahkan batang kejantanan saya ke vagina Tante Juliet, dan perlahan saya dorong hingga masuk seluruhnya. Kamarnya sungguh rapi, ya, maklum kamar cewek. Singkat cerita dia, bercerita padaku bahwa dia baru saja memutuskan pacarnya karena mendua. Dia menangis dan kuberanikan diriku untuk memeluknya dan menenangkannya, Angel tak menolaknya. Setelah agak tenang kubisiki dia bahwa dia tampak cantik dan sexy sekali malam ini. Angel tersenyum dan menatapku dalam, lalu memejamkan matanya. Kucium bibirnya, yang hangat, dia menerimanya. Kucium dia dengan lebih galak dan dia membalasnya dengan lebih ganas lagi, lalu tangannya merangkul pundakku. Sari mencoba merubah gaya dalam permainan kami, saat ini dia sudah berada di atas tubuhku yang duduk dengan kaki yang lurus ke depan, sedangkan Sari memasukkan dan menekan kemaluannya dari atas ke arah kemaluanku. Cukup lama mulutnya bermain sampai ku tak tahan menahan maniku. “Mmmhh..” ucap Dina seiring semburanku di dalam mulutnya. Kurasakan mulutnya tetap menghisap milikku, lalu maniku dan terus sampai beberapa lama. Kemudian bibirnya selesai bermain. “Udah De?” sahutnya dengan isyarat apakah aku puas. Aku tersenyum melihat wajah cantiknya yang memucat dan merangsang. Rasanya milikku belum puas masuk di mulutnya. Kemudian ia terbaring dengan jariku yang masih masuk di liangnya. “Mbak yang ini belom,” sahutku dengan isyarat jariku yang keluar masuk di liangnya.”Emang kenapa?” tanyanya dengan isyarat wajah yang menanyakan apa keinginanku. Kemudian kubuat posisi bersetubuh. Kaki Dina mengangkang lebar dan terangkat seakan siap bermain. Bibir vagina yang agak merah terlihat jelas olehku. Milikku yang terhunus akhirnya menyentuh bibir vaginanya yang lembut yang sudah basah. Perlahan kumasukkan dan akhirnya hilang tertelan di liang Dina yang lembut. “Ii.. Iyah.. kak.., Tapi kok enak banget sih? terusin aja Kak Dewa.. Vagina poppy rasanya ada yang mengganjal dan rasanya hangat dan berdenyut-denyut,” katanya. “Enggak kok, Mas aku saking nikmatnya hingga air mataku tak terasa mengalir”.

“Ibu sudah di surga, Tante”, kata Marko polos. Ia memandangku. Dan tanpa banyak bicara, Mirna langsung membuka pertahanan bawah saya. Dengan seenaknya ia melempar celana pendek dan celana dalam saya, dan langsung menghisap batang kemaluan saya. Ternyata, hisapannya top banget. Tanpa tanggung-tanggung, setengah penis saya yang cm itu dimasukkan semuanya. “Udah deh gelii Tante nggak tahan” tangan kananku mulai merengkuh bahu kanannya. “Apa maksud koh, eehh.. Pengin bersenang-senang..?”, tanyaku tajam. “Coba lu bangunin Yud!” pinta Jenny “Di dalam aja Sayang..” pintanya. Akhirnya..Croott..croott..croott.. Wah gila dia, sambil mengocok penisku didalam mulutnya, tangan kirinya menusuk-nusuk vaginanya sendiri. Dia berkata,

denyutan kemaluan Ivan yang menyesaki lubang vaginanya

Di Diskotik Jepang no. Saking imutnya seprti kancil dia menyelinap melalu selangkangan bergerak menuju arah belakang, dia remas - remas pantat gue.. Pikiranku kembali ke adegan yang kulihat dari lubang kunci sehingga kujawab, “Tapi saya baru mau mandi” Dengan harapan tante Dewi terangsang melihat keadaan tubuhku terlilit handuk kemudian mencumbuku. Ternyata tidak. Mama tiba-tiba berkata, “Ton, kamu udah siap menerima kado istimewamu..?” tanya Mama dengan tersenyum manis. Ketika memasuki liang senggamanya, Mama berteriak-teriak, apalagi ketika separuh penisku mulai menelusuri dinding vaginanya. Baru pertama kali aku merasakan kenikmatan yang luar biasa seperti ini. Rasanya seperti diurut-urut, enak seperti dielus-elus daging basah dan kenyal. Gue enggak tahan,”Mbak ngentot yuk”kata gue edan-edanan.”Ayo, kapan dong, mending berani lagi”tangannya sekarang udah masuk kedalam jeans gue dan mulai narikin halus kontol gue. “Sudahlah Di, kamu lakukan saja, kamu sudah lama kan menginginkan ini?” aku tak bisa menjawab, sementara mataku kembali memandang selangkangan Tante Sofi yang kini terbuka lebar. Hmm, persetan dari mana dia tahu aku sudah menantikan ini, itu urusan belakang. Kontolku dikocok terus oleh tanteku.. Aku tidak mau kalah langsung kubuka CD tanteku..

“Ah, siapa bilang Jeng Mar. Sama kok. Cuma yaitu, saya dari dulu, ya, cuma satu saja. Sebetulnya saya ingin punya satu lagi, deh. Ya, seperti situ.” Dalam hujan keringat dari dua tubuh telanjang kami ini, kami diam untuk beberapa saat. Sesekali masih terasa berkedut kontol tauke ataupun remasan dinding memekku. “Aaakhh.. pada gila ya.. oohh stop.. please.. stop.. cukup.. uugghh..”, Tante Rissa terus mengerang keasyikan, namun kami tidak perduli. Dan kulihat vagina Tante Rissa betul-betul membanjir. “Ini, statusnya dilengkapi dan periksa ulang Suhu dan Tensi untuk kamar dan ?. “Den, penisnya biar Bibik pijat juga yah. Pasti penis Den Anton kecapekan, kan tiap hari dipake terus.”

“Iya Ma. Tapi Ma, setelah ini masih ada ronde selanjutnya kan..?” tanyaku. Aku mulai meletakkan jari-jariku di punggungnya dan meremas-remas, sedang dia asyik menonton VCD yang aku putar. Pas adegan cewek bule yang memeknya dihisap dan dijilati oleh cowok negro, aku pura-pura bertanya.. “Ndy kamu hebat banget ciumannya, aku nggak pernah dicium seperti ini sama suamiku, bahkan akhir-akhir ini dia cuek dan nggak mau menyentuhku”, cerocos Bu melly curhat. “Aaugghh..!” desah Parni ketika lidah Bonsa menjilati dinding kemaluannya. “Ayo cepat turun dulu, aku kasih busa di bathupnya..”. Aku kaget setengah mati. Aku bingung sekali saat itu. Tanpa sadar kudekati Mamaku yang cantik itu. Tiba-tiba saja aku mendekap tubuh Mamaku yang bahenol itu. Kucium dan kulumat bibir tipisnya yang seksi. Mama mencoba untuk berontak. “Kalau mau ngerokok isap saja,” aku mengambil bungkus marlboro hijau dan membukanya tapi ternyata kosong.

“Ndak apa-apa, eh iya, saya mau tanya, kamu ini umur berapa sih? Kok keliatannya masih muda ya..?” sambil menggeser posisi duduk saya supaya lebih dekat ke Mirna. “Pak Pram saya ke mari disuruh Ndoro Putri minta bantuan Pak Pram untuk memperbaiki komputer Ndoro Putri,” kata pembantu Tante Amy. “Yah.. pompa lagi.. cepat lagi.. Mamah juga Mas.. Kita bareng ya.. ya.. terus..” Dan akhirnya jeritan.. “Wah, kamu ini bisa saja, tapi memang iya sih ya, saya kok juga jadi mau ngiler nih.” The Nurse “Crot.. crot..” maniku menyemprot beberapa kali, terasa penuh vaginanya dengan maniku dan cairannya. Kami akhiri ronde pertama ini dengan klimaks bareng dan kenikmatan yang belum pernah kurasakan. Satu untukku dan tiga untuk Mamah. “Kamu dipanggil tante” Dia raih tungkai kakiku ke pundaknya. Tangannya erat-erat memeluki pinggulku. Bibirnya menyedoti memekku. Dia mengisep-isep cairan birahiku yang mengalir deras. Aku bukan lagi menggelinjang. Aku berontak karena tak tahan menanggung kegelian birahi yang sangat dahsyat. Suamiku tak pernah berbuat begini.

Sejak itu aku resmi jadi suami simpanan bos ku. Tapi aku menikmati karena aku juga jatuh cinta dengan wanita cantik idaman hati ini. Sudah setahun hubungan kami berjalan tanpa dicurigai siapapun karena kami bisa menjaga jarak kalau di kantor. Akhirnya akupun ngentot lagi sama vaginanya Mbak Hanny, tapi Maminya enggak sedikitpun bangun mungkin capek main sama aku, habis aku bikin tubuhnya dan vaginanya melayang-layang. Lagi asyik-asyiknya ngentotin vaginanya Kak Hanny, tiba-tiba terdengar suara. Benar-benar malam yang liar malam ini, waktu sudah menunjukkan pukul . pagi.. Wah tidak terasa sudah hampir jam aku bermain sex dengan dua wanita liar ini. Kali ini aku yang sudah bisa menguasai diri dari rasa takut, berbalik menggodanya Tanganku terus bergerilya menjamah seluruh tubuhnya.saat aku menciumi vaginanya yang masih tertutup calana, ia mulai terbangun aku takut sekali jangan-jangan ia akan berteriak atau marah-marah tapi dugaan ku meleset.

SERU BANGET..
RAHASIA..PENS BESAR,PANJANG,KUAT,TAHAN LAMA-TANPA OBAT-... KLIK DISINI




RAHASIA..BIKIN PUAS WANITA ORGASME BERKALI KALI... KLIK DISINI

“uuhh tante.., sayang”, tak sanggup lagi rasanya aku menahan birahiku, kupeluk ia dari belakang, sendok yang ada di tangannya terjatuh, penisku yang sudah tegang kutempelkan erat di belahan pantatnya. Mendengar ceritaku ia terdiam dan menundukkan wajahnya, tapi salah satu tangannya tetap kupegang sambil kubelai dengan lembut. Melihat itu, aku lanjutkan dgn berkata bhw kalau ia tdk bersedia agar tdk usah memaksakan diri dan aku mohon maaf dgn sikapku krn ini pengaruh obat perangsang yg terminum olehku. Selain itu kusampaikan bahwa biarlah kutanggung akibat kesalahan minum obat tersebut dan aku katakan lagi bhw aku sadar kalau permintaanku itu tdk pantas tapi aku tdk bisa melihat jalan keluar lain sambil minta ia memikirkan solusi selain yg kutawarkan. Ia tetap diam, namun kurasakan bhw nafasnya mulai memburu dan dengan lirih ia berkata apa aku benar mau ML sama dia padahal ia merasa ia sudah agak tua, tdk terlalu cantik, agak sedikit gemuk dan berasal dari kampung. Aku jawab bahwa ia masih menarik, namun yg penting aku harus menyalurkan hasratku. Ia diam lagi dan aku duduk dikasur sambil tanganku merangkul dan membelai pundaknya yg terbuka karena dasternya model you can see. Kulitnya terasa masih halus dan sedikit kuremas pundaknya yg agak lunak dagingnya. Mukanya pucat dan bersemu merah berganti, ia juga terlihat gelisah. Revi merajuk, merayu Maminya, “Mi, boleh ya?” “Boleh mama cium kamu Roy? Sebagai tanda sayang?” tanya mertuaku. “Oohh nggak lah, Di.. Kemari deh”. Biasanya aku berhubungan seks dengan wanita-wanita yang kurang lebih sebaya denganku. Kali ini aku akan cerita pengalaman seks pertamaku dengan wanita yang beda umurnya cukup jauh denganku. “Aku cinta tante”

“Mas.. Rasanya vagina Angel ketagihan nih.. penis Mas?” sama Angel sayang aku juga. “Kok Kang Ujang boleh? Nanti Andre bilangin lho..” kata Andre mengancam. Karena aku sudah tidak bernafsu lagi, kujilati kemaluannya sambil berhitung untuk supaya aku terus mampu menjilati dalam keadaan tidak bernafsu sama sekali. Pada hitungan ke lidahku menjilati kemaluannya terakhir clitorisnya, dia mengerang dan menekan kepalaku dengan keras dan menjerit. Dia langsung tertidur sampai aku merasa ketakutan kalau-kalau ada orang datang. Kugendong Nuke ke tempat adikku dalam keadaan tertidur dan kupakaikan baju, lalu kututup selimut, lantas aku pergi ke rumah temanku untuk menghindari kecurigaan keluargaku. Inilah pengalaman pertamaku yang tak akan pernah aku lupakan. Aku tidak yakin apakah akan kualami kenikmatan ini lagi dalam hidupku. Aku terus bergoyang. Lalu aku mengakhiri permainanku dengan semprotan spermaku di dalam rahim mama tempat aku dikandung dulu. Aku benar-benar puas. Aku mencium mama. “Makasih ma.. permainan Mama sangat hebat”, pujiku “Mama mau kan..ngeseks sama boy lagi..?”, tanyaku. Mamaku tersenyum dan mengangguk “Asal.. jangan ketahuan Papa ya..!”, katanya. Aku cuma tersenyum. Lalu kami mandi bersama dalam bathtub. Malamnya aku terlelap tidur. Esok paginya, aku bangun pukul pagi dan bersiap mandi. Kulihat Papa dan Kak Dewi sedang sarapan, sedangkan Mama sedang di dapur. Kudatangi mama dan kuremas pantatnya. “Aduh.. kamu nakal ya..”, ujarnya. Kubuka celanaku dan kukelurkan penisku yang tegang. Kugesekkan ke pantat Mamaku. “Ma..ayo.. dong..”, bujukku “Gak.. ah..ntar dilihat papa!”, tolaknya “Please..”, rayuku “Isap aja ya..”, tawar mamaku “Ya.., deh..!”, sahutku lalu Mama jongkok dan mengisap penisku. Mataku meram melek menahan nikmatnya. Sampai kusemburkan lahar hangat kemulut mama. “Ohh.. Borry terus.. hentakkan yang hebat Borry..” Selang beberapa menit, Tak lama kemudian, Imel datang lagi ke ruang TV dengan mengenakan busana tidurnya yang tipis sekali. Di dalamnya dia hanya memakai celana dalam jenis G-string dan Bra tanpa tali. Revi yang sedang tidur-tiduran di karpet terbelalak kaget melihat Maminya memakai baju se-sexy itu.

Kelima wanita itu berebutan memilih alat yang mereka suka. Tante Rissa mengambil sebuah vibrator dengan warna pink transparan. Panjangnya kira-kira centimeter. Lentur sekali sehingga bisa melenting ke segala arah. Kemudian dengan gaya yang erotis dan dibuat-buat, Tante Rissa mengambil sebotol cairan pelicin dan meneteskannya ke ujung vibrator itu. Terlihat cairan itu menjalar ke beberapa bagian vibrator. “Ehmm iya Tante” dia berjalan sambil menatap paha aku yang terlihat sangat mulus sekali. Wanita itu kelihatan gemas sekali dengan penisku. Padahal ukurannya biasa saja. Dibanding gigolo-gigolo simpanannya pasti penisku tidak ada apa-apanya. Tapi Tante Rissa bernafsu sekali menjilat, mengulum dan mengisap penisku. Hingga akhirnya wanita itu mulai tidak tahan dan tiba-tiba sudah berdiri mengangkangi tubuhku. Tante Rissa berdiri dengan lututnya dan mulai merendahkan badannya. Sebelah tangannya menggenggam batang penisku yang memang sudah keras dan basah oleh air liurnya. Tante Emma yang mengetahui hal itu langsung mengambil alih, tangannya menggenggam batang penisku yang semula digenggam Tante Rissa. Sementara kini kedua tangan Tante Rissa yang lembut bertopang di atas dadaku. Tibalah kami di apartemen, setelah memarkir mobil tarunanya, kami langsung menuju lift ke lt. , kebetulan didalam lift itu cuma ada kami berdua. Aku berdiri di belakang Cindy, dan bisa kulihat betapa indahnya pantat itu. Oh.. Andai saja aku bisa memiliki dirimu Cindy.., ditengah lamunanku Cindy nyeletuk, Posisi menjadi dia persis di atas badanku. Aku terlentang dan dia jongkok di atas perutku. Burungku tegak berdiri tepat di bawah selangkangannya. Dengan memejamkan mata, “Mas.. Mamah gak tahaan..” Digenggamnya burungku dengan tangan kirinya, lalu dia menurunkan pantatnya. Kini ujung kemaluanku sudah menyentuh bibir vaginanya. Perlahan dan akhirnya masuk. Dengan posisi ini kurasakan, benar-benar kurasakan kalau barang Mamah masih sempit. Vagina terasa penuh dan terasa gesekan dindingnya. Mungkin karena lendir vaginanya tidak terlalu banyak, aku makin menikmati ronde kedua ini. “Aduuh.. Mas, enak sekali Mas. Aku nggak pernah sepuas ini. Aduuh.. kita suami istri kan?” lalu.. “Aduuh.. Mamah enak Mas.. mau keluar nikh.. aduuh..” katanya sambil meraih tanganku diarahkan ke susunya. Kuelus, lalu kuremas dan kuremas lagi semakin cepat mengikuti, gerakan naik turun pantatnya yang semakin cepat pula menuju orgasme. Dia lalu mengikuti Asti yang telah selesai penilaian ke toilet. Dia punya rencana terhadap Asti. “Berarti anak mama sudah mulai dewasa,” kata mama. “Aku juga mau keluar nih.. bareng yuk”, ajakku.

“Mas, aku basah..,” katanya dengan hampir tidak memperlambat goyangannya. “Tapi.. barusan nga.. ngapain?” tanyanya lagi karena tak pernah menyangka anak majikannya berani berbuat seperti itu padanya. “Bentar Tante aku mau bikin Tante semakin horney lagi..” Setelah deket langsung Didit langsung menyantap bibir sexy yang kumiliki. Tak lepas pantat dimaju-mundurkan kadang bergoyang yang semakin cepat gerakannya. Aku melawan terus dengan memainkan otot memekku sekuat tenaga agar Didit orgasme. Tubuhku terus menggeliat karena nikmat yang tiada tara ini. Aku dan Kak Wina selanjutnya menyuruh mereka berdua melepas seluruh pakaiannya. “Ha? Disimpan?” tanya saya sambil kebingungan. Dini menengadah ke atas sambil terus meremas-remas payudaranya dan.. “Ahh mass aku keluar lagi.. Ahh ahh..”

“Enak Ajie? Bau kan?”, Bisikku sambil terus melihatnya melahap lubangku. “Kalau kamu lagi pingin, telepon saja aku,” lanjutnya, “Tapi kalau aku yang pingin, boleh kan aku nelpon?” “Eh jangan! Nggak boleh bilang ke siapa-siapa..” kata Bi Eha panik. “Gila, loe hebat banget, Yud!” Jenny menciumku mesra, aku yang baru pertama merasakan nikmatnya dunia, masih penasaran, Aku kembali melumat bibir Jenny dan meremas-remas lembut buah dadanya! Kulihat Lusi istriku sangat menikmati permainan ini dengan posisi bagaikan anjing atau kuda yang sedang kawin, buah dada istriku yang besar bergoyang-goyang ke depan-belakang dengan cepatnya, sekujur tubuh Jay maupun istriku berkilap dikarenakan keringat yang mengalir pelan karena permainan seks mereka ini, kulit Jay yang putih mulus karena dia berdarah Manado ini kelihatan bersinar begitu juga istriku begitu menikmati panjangnya kemaluan Jay. Tangan istriku meremas sandaran sofa dan berteriak lirih, “Ah.. ah.. ah.. uh.. uh.. uh.. Jay tekan terus Jay dengan keras.. ah.. ah..” kulihat satu tangan istriku memutar dan memelintir puting susunya sendiri serta sekali-kali meremas keras buah dadanya tersebut seolah takut kehilangan kenikmatan permainan mereka tersebut. Tanpa menghentikan goyangan pantatnya, Poppy mendongakkan kepalanya meresapi kenikmatan dari setiap denyutan kemaluan Ivan yang menyesaki lubang vaginanya. “Oowww.. not that toy again Shin..”, serunya manja. Harus kuakui, mataku mulai mencuri-curi pandang ke seluruh tubuhnya. Wanita itu jelas turunan Cina. Kontras dengan pakaian kantor kemarin, ia sungguh menarik dalam pakaian santainya. Ia mengenakan celana jeans biru agak ketat, dipadu dengan kaos putih berlengan pendek dan leher rendah. Pakaiannya itu jelas menampilkan keseksian tubuhnya. Buah dadanya yang ranum berukuran kira-kira menonjol dengan jujurnya, dipadu oleh pinggang yang ramping. Pinggulnya bundar indah digantungi oleh dua bongkahan pantat yang besar. “Apa Ko Indra suka?”